Blue Angel Wing Heart

just do it...

mohon bantuannya yaaaa

Kamis, 23 Februari 2012

आखिर...

Dalam hitungan minggu, rumah ini hanya akan menjadi bagian dari sejarah.
Sedih? Senang? Rasanya itu caur baur menjadi satu. Tak jelas apakah aku bersorak gembira, atau malah menangis tersedu.

Rumah tempatku bernaung... Tempatku berceloteh, tempatku meluahkan semua keluh kesahku, tempatku membagi semua kebahagiaanku, tempatku bermanja dengan sahabat-sahabatku, tempatku berbagi dengan mereka.

Perasaan kehilangan pasti akan kurasakan, tempat ini begitu banyak menyimpan kenangan, entah itu kenangan yang menyenangkan atau malah menyedihkan. Semua peristiwa pernah terjadi dalam rumah ini. Semua canda tawa, semua isak tangis, semua sedu sedan, semua amarah, baik yang terpancar ataupun yang sampai sekarang masih terpendam.

Tak pernah terbayangkan semuannya akan berakhir seperti ini, tapi tak ada rasa ingin mempertahankan. Entah karena terlalu muak dengan segala tekanan yang diberikan, ataupun bahkan karena terlalu tak rela meninggalkan rumah ini. Entah, akhir yang suram seakan membentang di depan mata, silih berganti dengan akhir yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Bahkan saat aku menuliskan ini, akhir itu benar-benar tak terbayang, kosong, putih, hitam, pekat, gealap, terang, itulah bayangan nyataku.

Hanya akan menjalani, dan terus menjalani, menapaki langkah yang akan membentang di hadapan.Tersenyum, itu yang sedang kami lakoni. Keluar dari hati yang terdalam, karena tahu, kami akan bersama. Kebersamaan ini belum akan hilang, masih utuh. Bagaimanapun atap yang akan menaungi kami nantinya. Kami masih bisa tersenyum, asalkan masih berpegangan tangan. Cemunguuudh fleeendh...

Sabtu, 11 Februari 2012

Aku Tak Peduli. (lagi?)

Mulai detik ini, q putuskan, Aq sudah tidak peduli lagi. Terserah lah, mau kalian bawa seperti apa persahabatan ini. Lupakan kata-kata sentimentilku tadi pagi. Sekarang, q pikir hanya aq yang terlalu serius memikirkannya. Membuat otakku lelah mencari jalan keluarx. Membuatku hati q terasa sesak dengan kenyataan yang tidak sesuai harapan. Kupikir, sudahlah, toh kelelahan jiwaku tidak akan membuat semuax kembali. Mulai detik ini q putuskan, aq hanya akan mempedulikan diriku sendiri. Terlalu banyak asa, ternyata menyakitkan. Lebih baik aq menjalani hidupq dengan jalan yang lebih lapang. Hanya berharap agar aq tak sendirian. Egois memang, tapi biarlah hati ini yang menang.
Kalian pikir apa arti rumah ini? Apakah hanya sekedar tempat bernaung dikala panas dan hujan? Apakah hanya sekedar tempat mandi dan tidur? Atau apakah hanya sekedar tempat membasuh kaki? Apakah tak ada arti khusus? Apakah kebersamaan kita selama ini tak ada artinya? Apakah benar rumah ini benar2 hanya akan menjadi rumah singgah kita nantinya? Aq yang terlalu picik, aq yang terlalu polos mungkin. Sampai kemaren, aq masih berfikir, INI BUKAN APA2, INI AKAN SEGERA BERAKHIR, KITA AKAN KEMBALI SEPERTI DULU, TAKKAN ADA YANG BISA MENGHANCURKAN PERSAHABATAN KITA, WALAU TSUNAMI, GUNUNG MELETUS, KITA AKAN TETAP BERSAMA, MENGHABISKAN SISA2 WAKTU MENUNGGU KELULUSAN. Tapi, aq mulai meragu. Melihatmu, melihatnya, seakan2 takkan ada jalan tuk kembali. Seakan2 telah ada tabir tipis yg tak kelihatan yang akan menghalangi. Tak ada lagi senyum ketulusan, tak ada lagi tawa kebahagian, yang tersisa hanya hati membara yang entah kapan akan padam. Aq yang bodoh? Atau aq hanya terlalu dalam menilai kebersamaan kita selama ini? Apakah hanya aq yang menganggap semua ini berarti? Menganggap kalian sahabatku? Apakah aq hanya setitik debu yang menempel dipakaian kalian, yang bahkan keberadaannya saja tak kalian sadari? Atau aq hanya kumpulan kerikil di jalan, yg hanya mengganggu jalan kalian? Aq menyayangi kalian setulus yang aq bisa. Memang tak sempurna, karena hati manusia tidak akan bisa menerima kesempurnaan. Aq mencintai kalian, bahkan walaupun kalian tak pernah menyadari itu. Rumah ini, adalah saksi bisu semua gejolak persahabatan kita. Rumah ini adalah saksi bisu, air mata yang luruh, senyum sumringah, tawa lepas, caci maki, cibiran, bahkan rahasia yang terdalam dan terkelam. Rumah inilah saksix. Hanya rumah ini yang menyatukan kita dalam satu atap, kalau kalian sudah tidak merasa nyaman dengan rumah ini, apa kabar persahabatan kita? Aq tidak ingin kehilangan satupun diantara kalian. Tidak satupun. Kalian telah mewarnai kehidupanku, memberi makna dalam setiap situasi. Jadi, ijinkan aq bertanya sekali lagi, apa arti rumah ini bagi kalian?